Dikte Syukur untuk Diri

Tadi malam, keasyikan main catur dengan tetangga, tanpa terasa baru bisa tidur jam 3 pagi. Syukur pulas. Jam 5 bangun lagi saat jelang Shubuh. Ke mesjid sambil menikmati udara dingin pagi, wah aroma pagi terasa sangat indah—wah kaya puisi saja—. Beberapa hal yang saya syukuri hari ini adalah: 1. Saya bisa bangun untuk shalat shubuh … Continue reading

Menunggu Generasi Penulis, Kapan?

Saya belum menemukan kebiasaan membaca sebagai hal penting dalam budaya keseharian bangsa ini. Apalagi kalau berbicara  tradisi selangkah kedepannya, menulis. Juga masih belum menggembirakan. Mungkin beberapa pertanyaan sederhana akan dihadapkan, terkait persoalan itu, apa pentingnya menulis? Buat apa menulis? Apa keuntungan menulis? Sering terlihat mereka-mereka yang belum merasakan menulis sebagai sebuah kebajikan, sebagai sebuah tabungan … Continue reading