Tahun Baru Hijriyah dan Kita (?)

Pertama sekali, saya layak berterima kasih kepada seorang rekan non-muslim, Thomas Prasetyo. Sosok muda idealis ini kendati ia seorang Kristiani, namun ia masih menghargai saya dan agama yang saya anut, Islam. Berhubungan dengan perayaan Tahun Baru Hijriyah 1430.Saya harus berterima kasih kepadanya, mungkin karena

1. Ia yang pertama sekali yang memberi ucapan tersebut kepada saya. Ini sangat mengharukan bagi saya.

2. Saya menjadi lebih termotivasi untuk menghargai agama ini dan agama-agama lain, dan ini juga tentunya diajarkan oleh Rasul SAW dalam kaitannya dengan hubungan dengan non Islam. Betapa, mereka yang bukan Islam saja masih menghargai agama ini, tetapi kita sebagai Muslim selama ini malah menginjak agama sendiri dengan beragam pola yang kita lakukan, entah sadar atau tidaknya. Cinta kita kepada agama ini pun sepertinya sangat layak untuk dipertanyakan. Sebuah hal yang luar biasa jika moment inipun menjadi moment kita untuk menambah kecintaan kepada agama ini.

Mungkin itu, 2 alasan yang sederhana yang ingin saya kemukakan, disaat masih banyak generasi Muslim yang terlihat tidak antusias dengan datangnya moment Tahun Baru Hijriyah 1430. Semoga kedatangan Tahun ini menjadi momentum pula untuk kemenangan kemanusiaan. Tidak ada lagi perang dan pertikaian, tidak ada lagi yang menjajah dan yang dijajah. Dan, tidak ada lagi agama yang menjadi korban. Dan KITA? Menjadi figur-figur yang lebih matang dalam melihat perbedaan, amien

Kepada rekan-rekan, saudara-saudara saya yang saya cintai dibelahan dunia manapun, yang mungkin tidak bisa saya sebutkan satu persatu, saya mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH, 1430. Mari menjadi Muslim-muslim yang lebih baik dan semakin diperhitungkan. Dan kita menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik dari tahun kemarin. Tentu ini bukan sebuah cita-cita yang mudah untuk diujudkan, tetapi kita percaya, PELUANG akan selalu ada!

Untuk saudara-saudaraku di Bumi Palestina, setiap darahmu akan selalu punya makna! Sebagai Muslim saya turut merasakan kesedihanmu. Semoga saja itu adalah darah terakhir yang tumpah!

Also published in: http://fickar.multiply.com

Leave a comment